Berawal dari sebuah tempat di langit, para malaikat cantik
sedang berbaris dan menunggu gilirannya untuk reinkarnasi menjadi manusia di
bumi.
“ Ibumu adalah
kritikus sejati, dia selalu mengomentari apa saja yang dilihatnya. Sekarang ia
akan segera melahirkan, silahkan meluncur ” kata Raja dari malaikat-malaikat
itu kepada malaikat di barisan pertama
Malaikat di barisan pertama pun meluncur dan tepat saat itu
juga dia lahir sebagai bayi perempuan yang sangat cantik.
Sementara itu keadaan berbalik 180 derajat di bumi. Di
sebuah rumah sakit bersalin, tanpa sengaja seorang suster membanting pintu
sebuah kamar sehingga papan nomor kamar yang awalnya tergantung jadi terjatuh.
Dengan panik suster itu mengambil nomor yang terjatuh lalu menggantungnya
kembali. Suster itu kaget dan panik karena pasien di kamar itu berteriak cukup
kencang, suster itu mengira pasien itu akan segera melahirkan tapi ternyata
pasien itu hanya kaget karena sedang menonton film horor.
***
Kembali lagi ke langit, jika tadi malaikat pertama berhasil
bereinkarnasi menjadi bayi mungil yang cantik dengan sukses, lain halnya dengan
malaikat di barisan kedua yang bernama Beby yang harus menunggu cukup lama
karena ibunya belum mau melahirkan. Padahal kata Raja, ibunya Beby adalah
wanita yang cantik, ramah, dan suaranya sangat merdu, Beby jadi tidak sabar
untuk segera dilahirkan. Karena antrian di sana masih sangat panjang, Raja
menyuruh Beby meluncur duluan dan menunggu sampai ibunya kontraksi dan mau
melahirkan. Raja menyuruh Beby menunggu di kamar nomor 9.
Setibanya Beby di bumi, dia langsung masuk ke kamar bernomor
9 itu untuk menunggu ibunya, ternyata ibunya masih asik menonton film horor.
Beby sedikit bingung, padahal tadi Raja berkata ibunya bersuara merdu, tapi
bukannya lebih sering menyanyi atau mendengar musik, ibunya malah menonton film
horor. Beby pun menunggu di luar. Tiba-tiba seorang bapak yang rupanya masih
tampan seperti anak ABG memasuki kamar bernomor 9 itu, bapak itu sedikit
melirik ke arah Beby tapi Beby yakin dia tidak mungkin melihat Beby karena Beby
masih dalam sosok malaikat yang tidak bisa dilihat orang biasa. Beby pun mengikuti
bapak itu masuk ke kamar dan ternyata bapak itu memang bisa melihat sosok Beby.
“ Kamu siapa? Mau apa masuk ke kamar ini? ” kata bapak itu
“ Pa, kamu ngomong sama siapa? ” kata istri dari bapak itu, dia tidak
menyadari kehadiran Beby
“ Papa, Papa bisa lihat aku ya? Aku Beby pa, nanti aku yang akan jadi
anak papa ” tanpa menghiraukan istri dari bapak itu, Beby pun menjawab
“ Ma, kamu nggak lihat wanita ini? Dan kamu wanita aneh, tentu saja
saya bisa lihat kamu. Siapa kamu? Mau apa di sini? ” sang bapak jadi
kebingungan
“ Eh udang, di sini nggak ada
siapa-siapa. Kamu pasti lagi mikirin selingkuhan kamu ya? Dasar kamu pa,
bisa-bisanya mikirin wanita lain, padahal aku baru mau melahirkan. KELUAR!!! ”
Sang istri
yang tidak bisa melihat Beby mengira suaminya itu berselingkuh dengan
sekertaris di kantornya, sang istri yang pencemburu dan punya darah tinggi itu
langsung saja meledak seperti kompor.
Dia marah-marah dan membanting semua barang di dekat tempat tidurnya. Dan
seketika sang istri yang masih asik berteriak itu pun kontraksi dan suaminya
segelongra memanggil dokter, Beby pun mengikutinya. Begitu dokter masuk, sang
bapak itu berbicara pada Beby.
“ Siapapun
kamu, tolong pergi dari sini. Karena kehadiran kamu bisa membuat istriku jadi
darah tinggi dan marah-marah seperti tadi ” pinta sang suami
“ Aku adalah
calon anakmu, aku juga harus menunggu di sini, di kamar nomor 9, jadi jangan usir
aku ya Pa ” kata Beby dengan muka polos tanpa dosa
“ Kamu
betul-betul aneh ya, apa kamu gila? Asal kamu tau, anak saya itu nantinya
berjenis kelamin laki-laki, bukan perempuan. Dan kalaupun nantinya kamu jadi
anak saya, mana mungkin kita bertemu seperti ini. Oh iya, ini bukan kamar nomor
9, saya dan istri saya mendapat kamar nomor 6. Jadi cepatlah pergi ” si suami
langsung masuk ke kamar tanpa menghiraukan Beby
Beby
terkejut, dia yakin dia tidak salah kamar, tapi setelah diamati baik-baik,
nomor kamar sebelum kamar itu adalah 5 dan nomor kamar sesudah kamar itu adalah
7, jadi memang sepertinya Beby salah kamar. Apalagi ternyata bayi dari sepasang
suami-istri yang tadinya dia kira orangtuanya memang laki-laki. Beby segera
mencari telepon dan menghubungi rajanya, dan hal itu sedikit membuat kekacauan
di rumah sakit bersalin itu. Saat Beby melenepon, tidak ada orang yang bisa
melihat Beby, yang mereka lihat hanya gagang telepon yang melayang-layang
sehingga banyak yang kaget dan berteriak-teriak. Tapi Beby tidak peduli, yang
dia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya supaya dia bisa cepat
bereinkarnasi. Ternyata ibunya Beby dipulangkan dari rumah sakit bersalin itu
karna dokter memperkirakan ibunya akan melahirkan beberapa hari lagi.
Keesokan
harinya, Beby memutuskan untuk ikut Udang pulang ke rumahnya. Udang adalah nama
dari bapak-bapak yang dia kira ayahnya itu. Beby sedikit bersyukur dia tidak
perlu punya ayah yang bernama Udang dan punya mama yang sering darah tinggi
seperti istrinya Udang. Beby cengar-cengir memikirkan itu. Tapi Beby harus
segera memutar otak untuk meminta bantuan Udang. Walaupun Beby itu malaikat,
tapi dia sudah turun ke Bumi, jadi dia tidak punya kekuatan apa pun, dia tidak
tau bagaimana nantinya dia pergi ke rumah sakit saat ibunya kontraksi, tidak
mungkin hari-harinya dihabiskan untuk menunggu di rumah sakit itu karena bisa
saja ibunya pindah ke rumah sakit bersalin yang lain. Udang tau kalau Beby
mengikutinya tapi dia diam saja sepanjang perjalanan, dia takut nanti istrinya
akan darah tinggi lagi seperti kemarin.
Begitu
sampai di rumah, anak dan istri Udang langsung terlelap. Udang sebenarnya juga
lelah dan ingin cepat tidur, tapi dia harus menyelesaikan masalahnya dengan
Beby. Dia mencari Beby dan menemukannya sedang membereskan rumahnya.
“ Kamu mau
apa lagi disini, kenapa kamu mengikuti saya terus ” kata Udang memulai
pembicaraan
“ Begini
Udang.....”
“ Tunggu, kenapa memanggil saya Udang? Tau dari mana nama itu? ” belum selesai Beby berbicara, Udang malah memotongnya
“ Tunggu, kenapa memanggil saya Udang? Tau dari mana nama itu? ” belum selesai Beby berbicara, Udang malah memotongnya
“ Kemaren
tante galak itu yang bilang, jadi apakah kamu mau dengar ceritaku?” balas Beby
“ Oke
lanjutkan ceritamu, tapi masalah nama itu masih belum selesai ” kata Udang
Kemudian
Beby pun menceritakan semuanya. Beby berusaha meyakinkan Udang, dia sampai bilang
pada Udang kalau mereka itu bertemu karena Udang ditakdirkan untuk menolong
Beby. Pokoknya segala cara dilakukan agar Udang percaya padanya. Dan Beby harus
bersyukur karna Udang akhirnya percaya dan mau membantu Beby. Hanya saja Udang
meminta Beby menjaga kelakukannya agar tidak membuat istrinya darah tinggi
lagi. Dan benar saja, selama beberapa hari ini, Beby sangat banyak membantu di
rumah, membereskan barang, mencuci piring, menyapu dan mengepel rumah, segala
pekerjaan dilakukan Beby setelah istrinya Udang tidur. Dan itu cukup
meringankan beban Udang dan istrinya yang sedang sibuk-sibuknya mengurus anak
mereka.
Sudah satu
minggu ini Beby tinggal di rumah Udang, dan hari ini Beby mendapat panggilan
dari Raja, Raja bilang kalau ibunya akan segera melahirkan. Raja memberitahu
alamat rumah sakit bersalin tempat ibunya Beby akan melahirkan dan kalau Beby
tidak datang atau telat datang, Beby akan gagal reinkarnasi dan ibunya akan
dianggap keguguran. Dan disaat yang bersamaan, anaknya Udang untuk pertama kalinya
sakit. Beby melepon Udang tapi katanya Udang tidak bisa cepat sampai karena
jalanan macet, Beby segera keluar rumah dan melihat seorang supir taxi baru
selesai makan. Dia segera menarik sang supir, supir itu pun bingung, dia merasa
ada sesuatu yang menariknya jadi dia berteriak tapi tidak ada yang mendengar. Begitu
supir itu ditarik sampai di depan rumah Udang, si supir pun mendengar tangisan
bayi yang sangat kuat. Disaat itu juga istrinya Udang sedang menelepon Udang,
suaranya yang kebingungan karena Udang tak kunjung pulang itu terdengar sampai
ke telinga si supir taxi. Sang supir pun tau kalau anak yang sedang menangis
itu ternyata sakit, dia segera terketuk hati untuk menolong dan ajaibnya dia
lupa dengan kejadian tarik-menarik yang baru saja dialaminya. Dia segera
mengetuk pintu dan menawarkan bantuan, saat itu istrinya Udang langsung bersiap
untuk pergi, dia juga memberitahu Udang supaya Udang langsung ke rumah sakit
terdekat. Dan tidak lupa, Beby pun ikut. Kondisi Beby lama-kelamaan menjadi
lemah, dia bisa lenyap selama-lamanya kalau tidak segera bereinkarnasi.
Sesampainya
Udang di rumah sakit, anaknya sudah ditangani dokter dan kondisinya semakin
membaik. Tapi tidak dengan Beby, dia semakin lemah dan wajahnya pun pucat pasi.
“ Eh pa,
kamu udah dateng ya. Liat tuh di kecil kasian ya ” melihat kedatangan Udang,
istrinya kemudian menyapa dengan lembut.
“ Beb, Beby
kamu kenapa ? Ya sudahlah jelaskan saja di jalan, sekarang ayo cepat kita susul
ibu kamu” bukannya membalas sapaan sang istri, Udang malah mengkhawatirkan
Beby. Darah tinggi sang istri pun mulai naik.
Akhirnya
Udang dan Beby tiba di rumah sakit tempat ibunya Beby akan melahirkan. Ada
sedikit kehilangan di hati Udang karena dia akan kehilangan Beby si gadis
pengacau. Sebelum masuk ke kamar ibunya, Beby berterima kasih pada Udang.
“ Terima
kasih Udang. Semoga setelah aku lahir nanti, aku bisa ketemu lagi sama kamu.
Walaupun mungkin aku tidak mengingatmu” kata Beby
“ Saya yang
harusnya berterimakasih, kamu itu sebenarnya baik. Pasti nanti orangtuamu
senang punya anak seperti kamu. Ya semoga saja beberapa tahun lagi, kamu bisa
bertemu dengan anak saya, hahaha saya hanya bercanda. Oh iya ini, saya punya
kenang-kenangan untuk kamu, saat saya beli gelang ini saya belum tau jenis
kelamin anak saya, jadi saya beli sepasang, yang biru dan pink. Karena sekarang
saya tau anak saya laki-laki, jadi biar dia pakai yang biru dan kamu yang pink.
Nanti saat masuk ke kamar, kamu letakkan saja ini di tempat tidur yang
disediakan di sana” kata Udang sambil memberikan gelang tangan cantik berwarna
pink pada Beby
“ Iya
terimakasih. Tapi bisa saja kami memang ditakdirkan berjodoh. Yang penting
Udang, kalau dia memang jodohku, kita pasti bertemu. Berarti nanti aku akan
punya ayah mertua bernama Udang dan akan
punya ibu mertua yang galak. Hahaha ” disaaat-saat terakhir Beby masih bisa
membalas candaan Udang
“ Dimas
Samsudang, itu adalah nama asli saya. Tapi pertama kali mendengar nama panjang
saya, istri saya membacanya Dimas Sams Udang, oleh karna itu dia sering memanggil
saya Udang, sudahlah cepat sana masuk. Sampai jumpa” kata Udang terakhir kali
Beby
tersenyum kemudian masuk. Udang pun mendengar suara tangisan bayi dari depan
kamar, dia yakin itu suara Beby. Ada sedikit perasaan lega dihatinya, kemudian
dia pergi sambil memikirkan alasan apa yang harus dia berikan pada istrinya
yang pastinya sedang darah tinggi itu. Bisa-bisa dia tidur di ruang tamu malam
ini.
***
20 tahun
kemudian
*brukk
Tanpa
sengaja seorang pemuda berkacamata dan berparas tampan yang sedang mencari
sesuatu di dompetnya sehingga kurang memperhatikan jalan bertabrakan dengan
gadis berambut panjang yang sedang asik membaca novel. Alhasil, dompet dan
beberapa kartu serta tanda pengenal sang pemuda dan novel sang gadis itu jatuh.
Mereka pun saling memungut barang-barang itu.
“ Maaf maaf,
tadi saya lagi nyari KTP saya jadi kurang memperhatikan jalan, maaf ya ” sang
pemuda memulai pembicaraan
“ Tidak,
saya yang keasikan membaca novel jadi saya juga salah ” balas sang gadis
“ Jadi kita
sama-sama salah ya, hehe. Ohiya kenalkan, saya Leonardo Samsudang, panggil saja
Leo ” kata si pemuda sambil mengulurkan tangan, terlihat jelas sebuah gelang
berwarna biru yang sudah agak memudar warnanya menghiasi tangan kiri si pemuda
“ Saya Caroline,
kamu bisa panggil saja Carol” si gadis pun membalas uluran tangan si pemuda,
terlihat juga gelang yang modelnya sama persis seperti milik pemuda itu berwarna
pink yang juga sudah memudar menghiasi tangan kiri si gadis
Keduanya
berjabatan cukup lama, ada perasaan malu dan deg-degan dihati mereka saat
bertatapan dan berjabatan satu sama lain.
The End